Happy Birthday! #fatwamuslimah





‪#‎fatwamuslimah‬ this week
Happy Birthday!

Bismillah

Kawan Muslimah, kita sering menemukan ucapan "Happy Birthday!", "Met Ultah!", "Selamat Ulang Tahun!", atau yang lebih bernuansa "Islami" biasanya berbunyi "Sanah Hilwah" atau "Baarakallah fii 'umrik" dan lain sebagainya. Semuanya bertujuan serupa, mengucapkan selamat atas hari kelahiran seseorang.

Sebagai seorang muslim, tentu kita menimbang segala sesuatu dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai petunjuk salafus shalih (para pendahulu kita yang shalih), bagaimanakah pandangan Islam terhadap hari ultah? Check this one:
••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Syaikh 'Abdurrahman Al Jibrin ditanya:

"Di negara kami di Mesir, kami memiliki adat, yaitu setiap orang yang telah genap bertambah setahun usianya, diselenggarakan baginya pesta yang kami namakan "Hari Ulang Tahun", atau meniup lilin, dan saya mendengar akhir-akhir ini bahwa perayaan tersebut tidak boleh secara syariat. Apakah benar hal ini terlarang menurut syariat? Dan bolehkah hadir perayaan-perayaan semacam ini apabila diundang oleh seseorang? Berilah kami faidah, bagi Anda ucapan terima kasih banyak"

Beliau menjawab
"Ini (perayaan ulang tahun) adalah kebiasaan yang buruk dan bid'ah yang diingkari yang tidaklah Allah menurunkan suatu keteranganpun (untuk merayakan hal ini), Hari raya adalah tauqifiyyah (membutuhkan dalil sebagai dasarnya) sebagaimana ibadah, dan telah disebutkan di dalam hadits, bahwa dahulu penduduk Madinah memiliki dua hari raya di masa Jahiliyah, mereka bermain-main dan bersenang-senang pada hari raya tersebut. Kemudian Allah Ta'ala memberikan mereka ganti dengan dua hari raya di yang disyariatkan (Idul Fitri dan Idul Adha).

Dan tidak ada dalam syariat Islam perayaan yang disebut dengan hari ulang tahun, tidak juga para sahabat nabi -semoga Allah meridhai mereka- melakukannya, tidak pula para pendahulu umat Islam yang shalih, maka perayaan ulang tahun tidak diperkenankan secara syariat serta tidak boleh pula menghadiri perayaannya, juga tidak boleh mendukung orang yang merayakannya atau mengucapkan selamat kepada mereka dan lain sebagainya, karena hal tersebut termasuk membantu kemunkaran ini dan mengakuinya."
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••

So, Kawan Muslimah, jangan merasa geram atau sedih mendengar fatwa ini. Ketahuilah bahwa apa yang Allah Ta'ala syariatkan adalah yang terbaik, jikalau sesuatu itu baik, maka Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-bdan para sahabat beliau pasti akan mendahului kita melakukan hal tersebut, namun ternyata Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau tidak melakukan hal tersebut. Plus, perayaan ultah berasal dari budaya non-muslim, sementara kita sebagai muslim tidak diperkenankan untuk meniru-niru adat istiadat yang berkaitan dengan agama mereka.

Cukuplah hari Idul Fitri, Idul Adha dan hari Jum'at setiap pekannya sebagai hari raya kita. Percaya deh, mengikuti sunnah Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- pasti jauh lebih indah dibandingkan mengikuti adat istiadat dan budaya yang menyelisihi agama.

Semoga Allah Ta'ala membukakan hati-hati kita untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya.

@muslimahmuda

Komentar

Postingan Populer