Masih Ngerayain Ulang Tahun?
MASIH NGUCAPIN SELAMAT ULANG TAHUN? (Mengupas Bagaimana Hukum Ulang Tahun dalam Islam)
Oleh : Ustadzah Arfah Ummu Faynan, Lc(Mahasiswi S2 Univ Ummul Quro Makkah, Saudi Arabia)
MASIH NGUCAPIN "SELAMAT ULANG TAHUN" ?
"HBD" ...
"MET ULTAH" ...
"MET MILAD" ...
"BAARAKALLAHU FII 'UMRIK" ...
Ucapan SELAMAT ULANG TAHUN sudah menjadi kebiasaan banyak orang, dan mereka berpikir bahwa itu tidak menyalahi aqidah.
Mereka mungkin bilang, "Memangnya apa yang salah dengan ucapan selamat ulang tahun? Lagipula tidak hanya ucapan itu saja; tapi juga diselipkan dengan do'a yang baik bagi yang berulang tahun? Tidak menyalahi aqidah bukan?"
Ini merupakan syubhat / manuver yang dilontarkan sebagian orang …
Sebenarnya "inti permasalahannya" BUKAN pada "ucapan selamat ulang tahun", tetapi intinya adalah LARANGAN "TASYABBUH" (MENYERUPAI) ORANG KAFIR ... inilah yang berkaitan dengan aqidah ...
Karena "ucapan selamat ulang tahun" hanyalah merupakan SALAH SATU bentuk / praktek dari TASYABBUH tadi ...
Allah Ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Barangsiapa di antara kalian berloyalitas kepada mereka (orang-orang kafir) maka dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim”.
(Al Maidah: 51)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
Ayat & Hadits tersebut menunjukkan larangan / haramnya tasyabbuh (menyerupai) orang kafir ...
Bagaimana memahami ayat & hadits tsb?
Kita tidak bisa menafsirkan ayat & hadits seenak perut kita, atau seenak perut (yang katanya) "ulama" yang memang cuma mencari enaknya saja, atau beragama mengikuti "perasaan" saja ( "perasaan ini bener deh", katanya ), bukan mengikuti dalil shahih dengan pemahaman yang shahih ...
Namun kita HARUS merujuk kepada pemahaman para ulama alumnus madrasah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu para shahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in, serta para ulama sekarang yang tetap BERPEGANG TEGUH dengan METODE para pendahulunya tersebut ...
Nah ... apa sih yang menjadi batasan "tasyabbuh" yang dilarang?
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan :
والتشبه بالكفار على قسمين :
تشبه محرَّم ، وتشبه مباح .
القسم الأول : التشبه المحرّم : وهو فعل ما هو من خصائص دين الكفار مع علمه بذلك ، ولم يرد في شرعنا .. فهذا محرّم ،
سواء فعله الشخص موافقة للكفار ، أو لشهوة ، أو شبهة تخيل إليه أنّ فعله نافع في الدنيا والآخرة .
فإن قيل هل من عمل هذا العمل وهو جاهل يأثم بذلك ، كمن يحتفل بعيد الميلاد ؟
الجواب : الجاهل لا يأثم لجهله ، لكنه يعلّم ، فإن أصر فإنه يأثم .
القسم الثاني : التشبه الجائز : وهو فعل عمل ليس مأخوذاً عن الكفار في الأصل ، لكن الكفار يفعلونه أيضاً . فهذا ليس فيه محذور المشابهة .
Bahwa TASYABBUH (menyerupai orang kafir) ini ada dua macam :
• Yang pertama:
TASYABBUH YANG DIHARAMKAN
Yaitu menyerupai orang kafir dalam HAL-HAL YANG KHUSUS MENJADI SIMBOL bagi agama mereka, yang tidak ada dalam syari'at Islam
Orang itu melakukan hal tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang kafir
Bisa jadi dia melakukannya karena :
- Mengikuti HAWA NAFSU
atau
- Terdapat KERANCUAN pada pemikirannya bahwa hal tersebut "bermanfaat" di dunia dan di akhirat (menurut persangkaannya).
( TENTANG UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN )
#Jika dikatakan:
Apakah berdosa orang yang melakukan tasyabbuh karena jaahil (tidak tahu)?
Seperti orang yang mengistimewakan hari kelahiran (ulang tahun) ?
Orang yang tidak tahu, harus diberi tahu (bahwa hal tersebut tidak boleh), jika dia tetap bersikeras pada pendiriannya, maka dia berdosa.
• Yang kedua:
TASYABBUH YANG DIBOLEHKAN
Yaitu menyerupai sesuatu yang tidak bersumber dari agama orang kafir pada asalnya, namun apa yang dia lakukan itu SAMA seperti yang dilakukan oleh orang kafir, inilah tasyabbuh yang tidak dilarang.
(Misalnya :
- Orang kafir makan & minum - Orang muslim makan & minum
- Orang kafir naik mobil - orang muslim naik mobil
- Orang kafir sekolah - orang muslim sekolah.
Maka tentu saja hal-hal seperti ini dibolehkan, walaupun apa yang dilakukan oleh muslim SAMA atau MENYERUPAI apa yang dilakukan oleh orang kafir, karena hal-hal tersebut BUKAN bersumber dari ajaran agama mereka.)
Kembali kepada masalah "ulang tahun", baik itu merayakannya, atau mengucapkan selamat, atau mengistimewakannya ...
Itu adalah bersumber dari ajaran orang kafir pada asalnya, dan sama sekali BUKAN bersumber dari ajaran Islam ...
Pernah gak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ngerayain ulang tahun?
Pernah gak para sahabat beliau menganggap istimewa atau ngucapin met ultah kpd Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?
Nah .... nah ... ternyata "mengistimewakan hari ulang tahun" merupakan salah satu KEYAKINAN orang kafir ... buktinya , mereka ngerayain NATAL ... nah lho ... mau apa lagi, coba?
Kalau ada yang beralasan: “Ini kan ucapan met ultah yang "Islami", pake "bumbu" do'a lagi” ....
ISLAMI? Islami yang mana ya? yang dasarnya BUKAN dari Islam? kok bisa ya ada ISLAMI YANG BUKAN DARI ISLAM?
DO’A? Nunggu setahun sekali biar dido’ain teman-teman? Kasiaaan deh … dido’ain teman cuma setahun sekali doang … makanya ikhwan cari teman yang shalih, kalo akhwat cari teman yang shalihah, karena teman yang shalih / shalihah itu akan sering-sering ngedo’ain kita walaupun kita nggak tau & nggak minta dido’ain.
- Ucapan selamat ulang tahun adalah murni dari adat / kebiasaan orang kafir.
- Kita dilarang tasyabbuh (menyerupai orang kafir).
- So, masihkah kita latah ngucapin selamat ulang tahun?
Berikut kita dengarkan penjelasan Syaikh Wahid Abdussalam Bali (dari Mesir, -pen) tentang Hukum Merayakan Ulang Tahun (dengan teks berbahasa Indonesia)
Makkah, 5/2/1436 H
By: Arfah Ummu Faynan
_________________________
Komentar
Posting Komentar