Utsman bin Affan, Pemilik Dua Cahaya yang Terzalimi


< font-family: helvetica;">Utsman bin Affan: Pemilik Dua Cahaya yang Terzalimi
Ulasan Ringkas Buku “Kepemimpinan dan Keteladanan Utsman bin Affan”

“Jika kita baca buku sejarah, janganlah langsung ditelan bulat-bulat. Terutama jika riwayat yang kita baca berisikan tentang pendiskreditan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Lebih-lebih lagi jika riwayat yang kita baca bertentangan dengan riwayat-riwayat yang shahih.”

“Seringkali kita menganologikan generasi sahabat yang suci, berorientasi akhirat dan ridha Allah lalu kita analogikan dengan orientasi kita sekarang berupa orientasi duniawi dan materialisme. Analogi seperti ini adalah fatal.”

Dua paragraf di atas adalah kutipan dari buku yang sedang kita bahas kali ini, Kepemimpinan dan Keteladanan Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu karya Ustadz Fariq Gasim Anuz, seorang dai yang aktif berdakwah di Indonesia dan Arab Saudi.

Tak jarang kita mendapati kisah-kisah mengenai para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang berkonotasi negatif dan mensifati mereka dengan sifat yang tak layak. Sebagai seorang muslim tentu kita harus selektif dalam menerima kabar, tak langsung percaya begitu saja melainkan harus memeriksa keabsahan kabar tersebut.

Ustadz Fariq Gasim Anuz kembali hadir dengan buku ketiga setelah buku biografi Abu Bakar as Shiddiq dan Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhuma. Kali ini beliau selaku penulis membawakan biografi khalifah ketiga, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.

Sebagaimana kedua khalifah pendahulu beliau, perjalanan hidup sahabat yang mulia Utsman bin Affan juga penuh untaian faidah dan ibrah yang layak dipetik oleh setiap muslim. Bagaimana tidak, beliau adalah salah satu dari sepuluh sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang dijamin masuk surga, beliau juga menantu Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menikahi kedua putri Nabi hingga dijuluki sebagai Dzin Nurain atau pemilik dua cahaya. Kebagusan akhlak serta kedermawanan beliau juga masyhur di kalangan manusia.

Sayangnya biografi Utsman bin Affan yang berkilau bagaikan emas tertutup bayang-bayang kisah dusta berkonotasi negatif yang berasal dari riwayat-riwayat palsu. Amat disayangkan kisah-kisah tak nyata ini justru populer di kalangan masyarakat bahkan ada yang masuk ke kurikulum pelajaran di madrasah, hingga terbayang di benak sebagian kaum muslimin Indonesia bahwa Utsman bin Affan memiliki sifat-sifat yang tidak baik. Buku ini berusaha menepis kabut gelap yang meliputi kisah emas Utsman bin Affan hingga kaum muslimin bisa melihat dengan jelas perjalanan hidup Utsman.

Pada buku ini penulis menguraikan perjalanan hidup Utsman bin Affan sejak masa jahiliyah, masa awal Islam, masa kekhilafahan, hingga saat beliau wafat dibunuh orang-orang zalim. Penulis juga menyebutkan berbagai keteladanan dan sifat mulia Utsman bin Affan yang patut kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyampaikan kisah dan keteladanan Utsman, penulis tak lupa menyisipkan berbagai faidah serta nasihat dari para ulama yang berhubungan dengan keteladanan yang sedang di bahas. Hal ini menarik, bagaikan pribahasa “Sambil menyelam minum air”, sembari pembaca menyelam ke telaga siroh Utsman bin Affan, pembaca juga mereguk berbagai faidah dan nasihat yang disisipkan penulis.

Pada paruh kedua buku saat masuk ke fase khilafah Utsman bin Affan, penulis banyak membantah berbagai isu dan kisah tak nyata yang beredar di tengah kaum muslimin mengenai Utsman bin Affan. Penulis meluruskan kabar burung yang beredar dengan detail dan mendalam. Misalnya saat membantah bahwa Utsman bin Affan melakukan tindakan nepotisme karena mengangkat kerabat beliau dari bani Umayyah sebagai pejabat, penulis merinci satu persatu anggota bani Umayyah yang menjabat di masa Utsman bin Affan beserta klarifikasi atas isu tersebut. Begitu juga saat membahas kabar pemukulan Ammar bin Yasir, pengasingan Abu Dzar, serta penzaliman Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhum, penulis menjelaskan secara rinci mulai dari biografi ringkas masing-masing sahabat tersebut, hubungan baik antar masing-masing sahabat dengan Utsman hingga bantahan atas riwayat yang tidak shahih.

Pada bagian terakhir buku pembaca seakan-akan larut ke dalam masa-masa akhir kepemimpinan Utsman bin Affan dimana musuh Islam melakukan provokasi dan konspirasi yang berujung pada pembunuhan khalifah Utsman bin Affan. Pada saat itu kaum muslimin dalam kondisi makmur hingga menimbulkan kebencian dari orang-orang yang hatinya memiliki penyakit. Tujuan mereka adalah menumbangkan kekhilafahan dan menjatuhkan kaum muslimin dari kekuasaan. Mereka tidak menginginkan tegaknya syariat Islam di muka bumi. Untuk mencapai tujuan, mereka mulai menghembuskan isu negatif tentang khalifah Utsman radhiyallahu ‘anhu ke segala penjuru, membuat surat-surat palsu atas nama para sahabat, menyebarkan pemahaman bahwa ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah pelaksana wasiat Nabi, hingga menimbulkan gejolak dan pemberontakan di tengah kaum muslimin. 

Klimaksnya saat para pemberontak datang ke Madinah dari berbagai daerah dan akhirnya mengepung rumah khalifah Utsman bin Affan. Utsman berusaha menahan fitnah agar tidak menjalar dan rela menjadi tumbal asal tidak ada darah kaum muslimin yang tumpah. Beliau menghadapi para pemberontak dengan kelembutan, melalui hari-hari terakhir beliau dengan berpuasa hingga akhirnya para pemberontak menerobos masuk ke dalam rumah dan membunuh menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan keji. Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu wafat dalam kondisi sedang berpuasa dan membaca Al-Qur’an.

Kemudian penulis membawakan berbagai renungan paska pembunuhan Utsman bin Affan, balasan orang-orang yang menyakiti Utsman, ancaman laknat bagi pencela sahabat, dan buku ini ditutup dengan berbagai kesuksesan pada masa khilafah Utsman bin Affan.

Buku ini sangat layak menjadi koleksi perpustakaan pribadi Anda, banyak ilmu, faidah dan nasihat yang bisa Anda dulang. Bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami dan ukuran huruf pada buku cukup besar sehingga tidak menyulitkan pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi muslimin Indonesia, menjadikan kita semakin cinta pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasasallam beserta para sahabat beliau khususnya Utsman bin Affan, serta bisa menghapus berbagai spekulasi yang beredar.
- - - - -
Ayo selami lebih dalam kepribadian Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, untuk informasi dan pemesanan buku Utsman bin Affan silahkan menghubungi penerbit Daun Publishing.
Halaman Facebook: facebook.com/daunpublishing
Nomor kontak: 0817794315

Komentar

  1. Bermanfaat sekali untuk postingannya
    untuk artikel seperti ini bisa juga dilihat di https://majelisilmusalaf.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer