Rahasia Sapu Terbang: Bukan Sapu Biasa



Faidah Hari Ini: Rahasia Sapu Terbang

Bismillah

Sapu terbang
Kita mengetahui adanya sapu terbang dari dongeng-dongeng atau film yang beredar di pasaran. Dahulu ada sebuah majalah kanak-kanak yang menampilkan cergam (cerita bergambar) dengan tokoh antagonis seorang nenek sihir memiliki sapu yang ia gunakan untuk terbang. Ada pula serial novel yang menceritakan dunia penyihir (yang akhirnya diangkat ke layar lebar) yang juga menampilkan "kesaktian" sapu terbang ini, bahkan diceritakan bahwa ada olahraga khusus menggunakan sapu terbang. Dan kini di layar televisi hadir sinetron (sinema elektronik) yang menjiplak novel best seller tersebut, juga menampilkan (kembali) sapu terbang.

•Bukan Sapu Biasa

Mayoritas kita (termasuk saya) mengira bahwa sapu terbang adalah dongeng yang diimpor dari benua nun jauh disana, benua Eropa. Namun tahukah Anda bahwa ternyata sapu terbang (ternyata) bukan dongeng baru, dan bahkan telah dikenal oleh para ulama kita, dan sapu terbang bukan hanya dongeng biasa, melainkan berkaitan erat dengan aqidah (keyakinan) kita, akan tauhid kita sebagai seorang muslim. Simaklah kisah yang dinarasikan Syaikh 'Utsaimin -rahimahullah- dalam kitab beliau "al-Qaulul Mufiid Syarh Kitaab at-Tauhiid":

"Jin jumlahnya amat banyak sekali, dan tubuh mereka amat ringan hingga dapat terbang menembus langit. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pernah menyebutkan kisah para penyihir yang menjadikan jin sebagai khadam (pelayan) dan terbang dengan mereka: Para penyihir tersebut berada di negri mereka masing-masing pada pagi hari, kemudian (di siang hari) mereka ikut wuquf bersama para jamaah haji di padang Arafah. Hal ini mungkin terjadi di masa kini karena hadirnya pesawat terbang, namun pada masa tersebut pesawat terbang belum ada, dan rahasia mereka hingga dapat melakukan hal tersebut adalah, mereka dibawa oleh para setan, dan para setan menjadikan sapu-sapu yang biasa digunakan untuk menyapu dan membersihkan rumah-rumah (sebagai alat untuk terbang dengan bantuan mereka). Mereka berkata "Aku naik sapu dan terbang dengannya menuju Makkah". 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (mengomentari kisah ini): "Sesungguhnya mereka (para penyihir yang terbang naik sapu) adalah para pendusta dan mereka menggunakan setan-setan (sebagai pelayan mereka), bahkan perbuatan buruk mereka (selain masuk dalam pelanggaran aqidah/tauhid karena menggunakan bantuan jin dan setan) juga masuk ke dalam ranah amaliah ibadah, sebab mereka melewati miqot (batas tempat untuk berihram) tanpa berihram darinya"

Lihatlah...ternyata sapu terbang bukan dongeng baru, melainkan memang kenyataan yang dilakukan para penyihir pada masa silam yang didaur ulang hingga kini menjadi dongeng yang beredar di masyarakat.

• Jaga Tauhidmu!

Karena sedari kecil sebagian besar kita kecuali yang dirahmati Allah Ta'ala terbiasa membaca dongeng atau menonton film berisi penyihir bersapu terbang ini, akhirnya sebagian besar kita telah "kebal" dan tidak merasa ganjil dengan fenomena sapu terbang. Tidaklah muncul dalam hati kita rasa benci atau marah ketika layar televisi menampilkan sosok para penyihir yang terbang dengan sapu terbang, bahkan sebagian dari kita ada yang terkagum-kagum dan menyukai kisah petualangan penyihir.

Ya, dongeng dan film yang beredar di masyarakat kini banyak menampilkan para penyihir, digambarkan bahwa para penyihir memiliki kekuatan sihirnya bawaan sejak lahir, penyihir digambarkan sebagai manusia biasa, diantara mereka ada yang baik dan ada yang jahat.

Berbagai dongeng dan film mengenai penyihir tersebut membuat kita tercuci otaknya dan menjadi AMNESIA. Lupa bahwa SIHIR TERMASUK TUJUH DOSA BESAR YANG MEMBINASAKAN, bahwa SIHIR adalah KESYIRIKAN, bahwa pelaku sihir tidaklah mendapatkan layanan dari para jin secara cuma-cuma, mereka harus membayarnya dengan menistakan Al-Qur'an, menjelekkan agama Islam dan lain sebagainya.

Kita tak lagi risih melihat atau membaca kisah penyihir, tidak merasa marah dan muncul ghiroh (kecemburuan) ketika melihat/membaca kisah penyihir. Bahkan yang amat sangat disayangkan, begitu banyak pemuda Islam yang mengagumi tokoh penyihir berikut jalan kisahnya dalam serial novel best seller dan film box office.

Sadarlah Kawan, bahwa seharusnya kita LEBIH MARAH dan LEBIH BENCI ketika melihat para penyihir (dan konco-konconya seperti dukun dan paranormal) daripada ketika melihat aurat yang terbuka atau musik. Karena dosa sihir JAUH LEBIH BESAR daripada membuka aurat ataupun bermain musik (meskipun keduanya sama-sama termasuk dosa dan balasannya juga tidak ringan).

So, marilah kita sama-sama kembali mempelajari tauhid, membangun pondasi aqidah kita, hingga iman mengakar dan menghujam ke hati kita.

Jagalah diri kita serta keluarga kita dari bacaan/tontonan yang tidak bermanfaat. Selain membuang-buang waktu dengan sia-sia, didalamnya juga terdapat banyak syubhat (pemikiran yang melenceng yang dimasukkan secara halus) yang menjadikan aqidah dan iman kita terkikis secara perlahan-lahan, tanpa kita sadari

Semoga Allah Ta'ala memudahkan langkah kita untuk menuntut ilmu, mengamalkan ilmu kita serta mendakwahkannya, serta mengaruniakan kita aqidah yang lurus nan bersih serta wafat diatas kalimat tauhid. Allahumma amiin
•••••••••••••••••••••••••••
‪#‎tawheedfirst‬
Faidah dari pelajaran tauhid bersama Dr. Abdullah Bamba -semoga Allah menjaga beliau- di mustawa (semester 2) syariah LIPIA Jakarta


Komentar

Postingan Populer